Di tengah hamparan tak terbatas dari miliaran jejak di dunia, pertemuan kami adalah anomali paling indah, sebuah ketukan palu yang mendadak mengubah alur sejarah pribadi. Kami bertemu bukan karena kebetulan, melainkan karena konstelasi telah bergerak sempurna -jiwa yang sejak lama ditakdirkan untuk berpasangan, kini menemukan orbitnya. Sebagaimana para filsuf mengakui, "Kami tidak mencari cinta; cinta yang menemukan kami, sebagai penugasan paling sakral dari semesta." Sejak tatap pertama, kami sadar bahwa hidup, dalam esensinya, adalah simfoni yang hanya bisa dimainkan dengan dua alat musik.

Kami memutuskan untuk tidak menganggap cinta sebagai taman bunga yang selalu mekar, melainkan sebagai sebuah medan pertarungan yang mulia. Jalan yang kami tapaki bukanlah hamparan karpet merah; sesekali, ia dipenuhi duri dan batu, ujian yang sengaja dihadirkan untuk menguji kalibrasi keteguhan kami di atas karang komitmen. Sambil melangkah, kami menancapkan prinsip filosofis: "Kebersamaan sejati bukanlah tentang menemukan kesempurnaan di mata orang lain, melainkan tentang menerima ketidaksempurnaan itu sebagai peta jalan untuk saling menyempurnakan." Waktu menjadi guru terbaik kami. la mengukir pemahaman bahwa cinta yang abadi adalah seni memilih yang sama, setiap hari. la adalah konstruksi akal dan hati, di mana kami memilih untuk menjadi jangkar di tengah badai, bukan nahkoda yang saling menyalahkan.

Dengan keyakinan yang menjulang, bahwa "Kebahagiaan bukanlah warisan yang jatuh dari langit, tetapi arsitektur yang harus kami bangun dengan keringat dan doa," kami menetapkan batas baru: mengikatkan diri dalam sumpah suci. Ikrar besar ini kemudian kami persembahkan kepada para penjaga kebijaksanaan, para tetua. Dan sungguh, tanggapan mereka adalah musim semi bagi jiwa kami. Restu Ilahi, disalurkan melalui senyum dan pelukan mereka, mengalir deras, menegaskan bahwa niat kami telah selaras dengan kehendak takdir yang paling mulia. Maka, setelah perenungan mendalam dan ikrar tanpa kata yang mengikat jiwa, sebuah tanggal keramat telah kami tandai di kalender abadi: 9 November 2025. Pada hari itu, kami akan memulai epilog pertama dari kisah selamanya kami, mewujudkan manifestasi sejati bahwa "Cinta adalah satu jiwa yang mewujud dalam dua raga," dan kami siap menyambut fajar pelayaran abadi yang penuh makna.